Minggu, 13 November 2022

Ujian Kenaikan Kelas

    Beberapa waktu yang lalu, disuatu tempat ngopi, aing berbincang-bincang dengan beberapa teman. Sepreti perbincangan tongkrongan pada umumnya, alur dari topik obrolan semakin malam selalu semakin mengarah pada topik-topik berbau agama. Dari obrolan tongkrongan tersebut kita berbagi banyak hal. Mulai dari pemikiran, tentang suatu teori, pendapat, sampe curahan hati dari salah satu teman aing pun jadi pembahasan di perbincangan tersebut.

    Malam itu di satu saat yang spesifik, ada obrolan mengenai pernikahan. Aing saat itu memang sengaja pengen tahu bagaimana pandangan teman-teman aing tentang pernikahan. Aing kadang bingung dengan pernikahan. Sekarang ini, Banyak banget temen-temen satu angkatan aing yang udah menikah, malah sekarang mayotitas sudah menikah. Aing merasa sepertinya untuk menikah, aing harus memenuhi beberapa kriteria atau kondisi dengan parameter yang jelas. Kemudian, setelah aing berhasil mencapai kondisi tertentu tersebut atau aing sudah berhasil memenuhi kriteria yang diatur dengan parameter tersebut, barulah aing bisa dikatakan layak untuk menikahi seseorang.

    Aing rasa, untuk menikahi seseorang, aing harus menemukan orang yang memang bener-bener aing cintai untuk aing nikahi. Mungkin sebenernya saat ini ada orang yang bener-bener aing cintai dan aing tau, aing sadar, dan aing yakin kalau aing cinta sama orang ini, tapi  rasa cinta yang aing punya, belum bisa aing ekspresikan dengan baik. Ekspresi cinta yang aing maksud disini bukan tentang sekedar menyatakan perasaan cinta aing kepada orang tersebut, melainkan tentang bagaimana output dari rasa cinta aing tersebut atau bagaimana aing bisa mempersembahkan sesuatu yang pantas bagi orang yang aing cintai. Aing merasa, untuk saat ini, aing belum bisa mengekspresikan dengan cara yang pantas atau memberikan sesuatu yang pantas bagi seseorang yang aing cintai.

    Satu hal yang aing yakini adalah aing gak akan bisa mengekspresikan cinta dengan baik atau dengan pantas sebelum aing bisa mencintai diri aing sendiri. Untuk saat ini belum sampai di sana, bahkan aing masih sering melakukan sesuatu yang merugikan diri sendiri, aing sering banget melepas tanggung jawab pribadi yang sebenernya untuk diri aing sendiri. Aing belum bisa mendedikasikan usaha yang maksimal atau belum mampu untuk memenuhi kebutuhan pribadi aing yang sebenernya sangat penting bagi diri aing. Misalnya kebutuhan istirahat atau tidur yang berkualitas, makan makanan yang sehat dan teratur, minum air putih dengan cukup, dan masih banyak lagi yang lainnya. Aing masih merasa berat banget untuk bisa penuhi kebutuhan-kebutuhan pribadi aing tersebut secara ideal. 

    Kalau aing belum bisa memberikan yang terbaik untuk diri aing sendiri, bagaimana mungkin aing bisa memberikan yang terbaik untuk orang yang aing cintai. Itulah yang kemudian membuat aing bingung. Berbagai cara udah aing coba, tapi mungkin untuk bisa memenuhi kebutuhan pribadi aing secara ideal, usaha yang aing lakukan memang belum cukup. Di satu hal tertentu kadang aing bisa untuk memenuhi kebutuhan tersebut secara ideal, tapi kemudian untuk mempertahankan hal tersebut, ternyata lebih sulit. Untuk bisa konsisten ternyata jauh lebih sulit dari pada hanya sekedar memenuhi kebutuhan tersebut. Ditambah lagi masih ada hal-hal lainnya yang harus aing coba. Satu tercapai, lanjut ke yang lain, tercapai lagi, tapi yang sebelumnya hancur lagi. Rasanya kaya gak ada akhirnya.

    Sampai aing terfikir, apa sebenernya menikah adalah solusi dari semua masalah kebutuhan pribadi aing ya? 

    Lalu kemudian, salah satu teman aing di tongkrongan tadi mulai menanggapi pandangan aing tentang pernikahan yang menurut aing masih jauh untuk aing bisa lakuin. Poin penting yang aing bisa dapetin dari pandangan dia adalah dia setuju, memang bener untuk bisa mencintai sesuatu, aing harus bisa mencintai diri aing sendiri dulu. Tapi, aing gak harus sempurna dan semua hal yang aing sebutin tadi ga harus semua dalam kondosi ideal. Ada beberapa hal yang sebenernya bisa ditoleransi selama gak terlalu melenceng jauh dari kondisi ideal. Menurut dia, pernikahan sebenernya juga proses, bukan tujuan. Maka dari itu, dia gak setuju dengan pemikiran orang yang menganggap bahwa menikah adalah solusi untuk mengatasi suatu masalah.

    Kesimpulan dari yang pengen aing sampaikan disini adalah untuk saat ini aing punya pandangan bahwa menikah itu ibarat kita naik kelas saat kita ada di bangku sekolah. Saat ini aing adalah anak kelas 1 yang pengen naik ke kelas 2. Untuk bisa naik ke kelas 2, aing harus memahami materi-materi fundamental yang diajarkan di kelas 1. kemudian, ujian kenaikan kelas pasti bakalan ada. Aing harus yakin bahwa aing bisa menyelesaikan ujian kenaikan kelas tersebut. Caranya adalah dengan memahami materi-materi yang diajarkan di kelas 1. Aing sebagai anak kelas 1 gak akan mungkin bisa naik ke kelas 2 kalau aing gak lulus dari ujian kenaikan kelas. Kalau aing belum bisa memahami dengan baik materi-materi di kelas 1 dan aing memaksakan diri untuk naik ke kelas 2, aing takut di kelas 2 nanti aing bakalan lebih busuk karena aing gak paham dengan materi-materi fundamental yang diajarkan di kelas 1. Jadi aing harus semangat untuk terus belajar sampai benar-benar faham dengan materi yang diajarkan di kelas 1. Sehingga kemudian, saat ujian kenaikan kelas aing bisa lulus naik kelas dan aing siap untuk menerima lebih banyak lagi materi yang akan diajarkan di kelas 2. Dan satu hal lagi untuk bisa lulus atau dikatakan layak untuk naik ke kelas 2, nilai atau hasil dari ujian kenaikan kelas yg aing dapatkan tidak harus 100 atau sempurna, yang penting melewati standar kelulusan yang ditetapkan.

Senin, 31 Oktober 2022

Keputusan seseorang

Peristiwa apapun yang dialami seseorang menurut aing adalah akibat dari suatu sebab yang orang tersebut lakukan sebelumnya. Kemudian dari peristiwa tersebut ia akan membuat keputusan atau tindakan yang juga kemudian akan menjadi sebab atas akibat yang akan ia dapatkan di hari kemudian. Jadi intinya aing yakin, apapun yang aing alami adalah akibat dari keputusan atau perbuatan aing di masa lalu dan keputusan atau tindakan yang aing lakukan saat saat ini, akan menjadi sebab atau akan mengakibatkan sesuatu yang akan aing alami di masa yang akan datang.

Ketika seseorang membuat keputusan atas suatu peristiwa yang ia alami, tentu orang tersebut akan dan harus menghadapi atau mendapatkan akibat dari keputusan yang ia pilih. Sering kali kita melihat seseorang yang mengambil suatu keputusan kemudian kita berkomentar pada keputusan yang ia lakukan. Komentar atau pendapat orang lain terhadap keputusan yang diambil oleh seseorang tentu bermacam-macam, ada yang setuju, ada yang tidak setuju, ada yang mendukung, ada pula yang menghujat. Tapi, satu hal yang aing masih yakin, yaitu aing gak tau alasan sesungguhnya yang melatarbelakangi seseorang dalam membuat keputusan tersebut. Aing gak akan tau pertimbangan apa yang ia perhitungkan sampai ia kemudian membuat keputusan tersebut. Jadi, ketika kita memperhatikan orang lain yang sedang membuat keputusan, memberikan komentar terlalu cepat adalah tindakan yang kurang bijak dan hanya membuang-buang waktu, tenaga, dan pikiran kita sendiri. Untuk saat ini, menurut aing, sikap yang paling bermanfaat ketika kita melihat orang lain membuat keputusan atas sesuatu yang terjadi pada orang tersebut adalah kita harus melihat dari sudut pandang yang lebih jauh. Yaitu, kita melihat bagaimana keputusan tersebut kemudian mempengaruhi sesuatu. Kita dapat mengetahui dan mempelajari bagaimana kemudian keputusan yang diambil oleh orang tersebut memberikan dampak atau pengaruh bagi berbagai aspek yang kita pedulikan. Dampak atau pengaruh yang menjadi akibat dari keputusan seseorang pada akhirnya dapat disimpulkan apakah baik atau buruk terhadap sesuatu yang kita pedulikan. Jika di masa yang akan datang kita dihadapkan pada posisi yang serupa atau mengalami peristiwa yang sama, kita dapat lebih bijak dalam membuat keputusan.

Keputusan atas suatu peristiwa yang kita alami, kemudian akan menjadi sebab dan menghasilkan konsekuensi. Pengaruh atau dampak dari keputusan tersebut, kemudian akan menjadi akibat. Peristiwa tersebut dapat kita jadikan pelajaran atau pengetahuan bagi diri kita sendiri. Pelajaran atau pengetahuan yang kita miliki tentu akan berguna jika kita gunakan dengan bijak dan tepat. Doktor Fahruddin Faiz dalam Ngaji Filsafatnya sering mengatakan bahwa pengetahuan itu bagaikan alat atau perkakas yang kita gunakan untuk melakukan sesuatu. Sebuah Alat atau perkakas tentu akan berguna jika kita gunakan dengan tepat. Jika seekor nyamuk menempel di jidatmu, cukuplah tanganmu yang menepuk, jangan gunakan palu untuk menepuk nyamuk yang menempel di pipimu. Tidak perlu membakar lumbung untuk mengusir seekor tikus.


Selasa, 25 Oktober 2022

Terima kasih untuk yang tidak terkasih

    Aing baru aja mengalami peristiwa yang membuat aing terenyuh. Ada seseorang yang membantu aing, seseorang yang membuat urusan aing jadi ringan, seseorang yang menyelamatkan aing dari konsekuensi yang sebenarnya adalah buah dari perbuatan aing sendiri. Padahal, sebelumnya aing sudah menerima dan siap untuk menanggung konsekuensi itu dengan sepenuh hati dan aing udah bener-bener melakukan persiapan untuk menanggung konsekuensi tersebut.

    Peristiwa ini membuat aing berfikir tentang bagaimana cara berterima kasih dengan pantas kepada orang yang rela untuk berkorban demi aing, yang begitu peduli dengan hidup aing. Dan aing merasa, kayaknya, untuk saat ini, aing belum punya kapasitas untuk bisa membalas kebaikan yang dilakukan orang tersebut. yang bisa aing lakukan cuma bilang terima kasih. Kemudian aing merasa bahwa, selama ini, ternyata ada orang yang aing sendiri merasa bahwa aing gak pernah ngasih sesuatu apapun ke dia, aing gak pernah bantu dia dan gak pernah berbuat sesuatu yang spesial buat dia, tapi ternyata orang yang aing perlakukan dengan biasa ini, adalah orang yang memberikan sesuatu yang sangat-sangat berarti buat aing, sesuatu yang bener-bener aing butuhkan. Demi apapun, aing merasa kayaknya aing gak akan mampu balas kebaikan dari orang ini. Bahkan, aing ngerasa, kadang aing kurang menghargai orang ini.

    Dari peristiwa ini aing belajar lagi bahwa memang benar, kadang apapun itu, yang kita anggap biasa-biasa saja atau yang kita anggap kurang berarti dan kurang berharga bagi kita, justru adalah sesuatu yang punya nilai sangat berharga, justru sebenernya dia lah yang harusnya kita hargai, justru mereka yang kita perlakukan biasa aja adalah orang atau sesuatu yang luar biasa dalam hidup kita. Jadi, aing berharap setelah ini, aing bisa lebih sadar tentang sesuatu yang sebenarnya harus aing hargai, yang sebenarnya punya nilai yang sangat berharga dalam hidup aing.

    Setelah dipikir-pikir lagi. Terkadang, orang yang aing berikan perhatian lebih, atau orang yang aing perlakukan dengan spesial justru tidak terlalu menghargai aing. Mereka yang aing perdulikan atau aing kasihani, kadang gak terlalu perduli dengan aing. Justru, mereka yang kurang aing perdulikan adalah orang yang lebih peduli dengan aing.

    Pesan untuk orang baik yang aing maksud di atas, untuk saat ini mungkin aing cuma bisa berterima kasih secara lisan. Aing pengen kalian tau kalau apa yang kalian lakukan sangat berarti bagi aing. Untuk sekarang aing belum punya kapasitas untuk bisa mempersembahkan sesuatu yang pantas dan setimpal dengan apa yang kalian berikan untuk aing. Tapi aing gak akan pernah lupain kebaikan kalian. Aing berharap suatu saat nanti aing bisa mempersembahkan sesuatu yang juga bermanfaat untuk kalian. Aing juga percaya kalaupun aing gak akan pernah mampu untuk melakukan kebaikan untuk kalian, Tuhan akan memberikan kebaikan lewat perantara yang lain untuk kalian. 

Kesimpulan dari peristiwa ini adalah akhirnya aing menyadari bahwa:

  1. Ternyata aing belum mampu untuk bisa berterima kasih dengan atas kebaikan yang orang lain lakukan. Sehingga, setelah ini aing harus lebih semangat untuk terus meningkatkan kapasitas diri aing supaya kemudian aing mampu untuk memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk mereka;
  2. Orang yang tidak terlalu kita pedulikan, terkadang justru adalah orang lebih peduli dengan diri kita dibandingkan dengan orang yang kita pedulikan. So, kedepannya aing harus meningkatkan kesadaran aing atas orang-orang disekitar aing yang kurang begitu aing pedulikan. Kemudian aing harus lebih peduli lagi kepada mereka;

Ini tentang cinta

Aing percaya cinta terbesar yang ada di dunia ini adalah cinta dari Tuhan, Sang Pencipta, kepada seluruh ciptaanNya. Cinta sejati yang tidak dipengaruhi oleh kondisi apapun. Cinta sejati yang memancar setiap saat tanpa menghiraukan apapun yang dilakukan oleh yang dicinyaiNya. Kemuian, setelah Cinta dari sang Maha Cinta, diantara pecinta yang paling agung di dunia ini adalah Cinta Sang Nabi pada umatnya yang ia berikan perhatian begitu besar bahkan untuk umat yang lahir sangat jauh melampaui ruang dan waktu setelah masa hidupnya hingga sampai pada kita yang hidup di masa sekarang dan hingga umatnya di kemudian hari sampai berakhirnya waktu. Cinta yang murni juga datang dari seorang Ibu dan ayah pada anaknya, cinta orang tua pada sang buah hati. Semua cinta itu kita rasakan setiap saat, setiap waktu berjalan dalam hidup kita.

Cinta sejati yang kita rasakan dari Sang Pecinta itu, terkadang secara tidak disadari kita sepelekan dan tidak kita berikan penghargaan yang pantas. Padahal, tanpa cinta dari Sang Pecinta, kita tidak akan bisa menjadi seperti diri kita saat ini. Kita harus selalu ingat dan sadar betapa berharganya cinta dari mereka yang telah persembahkan Cinta pada diri kita. Mereka mempersembahkan cinta dalam berbagai wujud untuk kita yang mereka cintai. Sesuatu yang kita rasakan setiap saat, cinta yang tanpa mengharapkan apapun dari diri kita. Apapun yang kita lakukan, mereka tetap mencintai kita dengan sepenuh hati.

Aing berharap aing juga bisa menjadi seseorang yang bisa memberikan cinta. Meskipun rasanya tidak mungkin aing bisa menyamai besarnya Cinta dari para pecinta tersebut. Aing berharap aing selalu berusaha mempersembahkan cinta dengan segenap jiwa dan raga untuk mereka yang aing cintai dan mereka yang cinta kepada aing. Cinta yang tanpa syarat, tanpa alasan dan tanpa pengaruh dari apapun.

Ketika aing jatuh cinta pada seseorang, aing sering kali mengharapkan orang yang aing cintai itu juga mencintai aing, aing mengharapkan balasan atas cinta yang aing berikan kepada orang yang aing cintai tersebut. Aing rasa, disinilah awal terjadinya guncangan yang sampai sekarang terkadang rasanya masih sangat kuat. Aing sudah menyadari bahwa cinta sejati itu seperti cinta dari Sang Maha Cinta pada mahluknya. Cinta yang bahkan ketika yang dia cintai mengkhianatiNya, Cinta dari Sang Maha Cinta tetap ada dan tetap terasa dengan begitu nyata.

Aing pernah baca Novel berjudul Sang Nabi karya Kahlil Ghibran, sastrawan asal Libanon. Di novel tersebut ada bahasan tentang cinta yang kira-kira punya makna sebagai berikut. Ketika Cinta datang menghampirimu, ikutilah meskipun harus melewati jalan yang terjal dan berliku. Dan ketika sayap cinta merangkulmu, berpeganganlah meskipun belati yang tersembunyi dibalik sayap itu, mungkin menusuk dadamu. Dan ketika cinta bercerita, dengarkanlah dan percayalah dengan cinta, meskipun bisikannya memporak-porandakan mimpimu bagaikan badai menerjang taman yang indah. Sebagaimana cinta dapat memahkotaimu, pun cinta dapat menyalibmu. Sebagaimana ia menumbuhkanmu, pun ia memangkasmu. 

Untuk sekarang aing percaya cinta itu luas. Sebagian orang, dimahkotai oleh cinta dan sebagian lainnya mungkin merasa tersalib oleh cinta. Dimahkotai atau pun di salib, dengan cinta, orang tersebut akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.

Selasa, 18 Oktober 2022

Sedikit bermanfaat

     Beberapa hari belakangan, aing merasa kalau aing perlu nambah sedikit guna dan manfaat diri aing untuk dunia ini. Entah awalnya dari mana, yang jelas aing punya pemikiran kalau jadi orang itu harus punya manfaat. Mungkin karena pernah baca atau denger dari orang tentang kalimat yang kira-kira bunyinya "Sebaik-baiknya manusia adalah yang memberikan manfaat bagi orang lain". Aing percaya kalo kalimat itu maknanya dalem dan bukan main-main. Kalo aing liat dari orang-orang sukses kaya misalnya Presiden-presiden di Indonesia, aing percaya, alasan orang-orang itu bisa jadi presiden adalah karena memang mereka punya manfaat yang besar bagi masyarakat. Kita liat aja satu per satu dimulai dari Presiden Soekarno yang gak usah dipertanyakan lagi betapa besar manfaat beliau bagi bangsa Indonesia. Manfaat paling kongkret dari Presiden Soekarno sudah jelas semua orang tau kalau beliau pada saat itu adalah seorang yang memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan bangsa lain. Tanpa peristiwa pembacaan teks proklamasi yang dilakukan oleh Presiden Soekarno, mungkin saat itu Indonesia gak bakalan merdeka. Setelah Presiden Soekarno, ada Presiden Soeharto dengan orde barunya. Aing percaya terlepas dari semua kontroversi kepemimpinan beliau, Presiden Soeharto, bisa jadi Presiden Indonesia yang ke dua, pasti karena memang beliau mampu untuk memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia. Begitupun presiden-presiden berikutnya sampai ke Presiden Joko Widodo.  Jadi intinya aing percaya bahwa, untuk ngukur seberapa baik seorang manusia, bisa dilihat dari seberapa besar orang itu bermanfaat bagi orang lain. 

    Aing punya keinginan, aing harus bisa memberikan manfaat untuk orang lain. Tapi, Aing merasa, sampai saat ini, kayanya aing belum bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Kemudian, kalo melihat dari tokoh - tokoh yang tadi disebut di atas, mereka bisa memberikan manfaat karena memang mereka punya kapasitas atau kemampuan untuk memberikan manfaat. Sedangkan aing? boro-boro :D. Berawal dari keresahan itu aing akhirnya coba-coba untuk punya sesuatu yang kira-kira bisa bermanfaat bagi orang lain. Kemudian aing coba untuk cari-cari referensi tentang gimana caranya untuk bisa menemukan sesuatu dalam diri aing yang kira-kira bermanfaat untuk orang lain setidaknya untuk saat ini. Setelah cari referensi akhirnya aing ketemu sama video di youtube yang ngebahas tentang buku yang judulnya "Show Your Work"yang ditulis oleh Asutin Kleon. Aing nangkep sesuatu dari buku itu yang aing percaya ini bener dan bagus banget yaitu bahwa untuk bisa bermanfaat bagi orang lain, kita gak perlu untuk jadi Expert.

    Kita bisa berbagi dengan orang lain tentang suatu materi tanpa kita harus jadi expert di bidang tersebut. orang bisa belajar dari melihat bagaimana kita sebagai seorang pemula mempelajari suatu materi. Orang bisa liat gimana progres kita dalam menguasai suatu materi setelah kita mempelajari materi tersebut dengan cara yang kita lakukan. Kita ambil contoh aing mau sharing tentang gimana aing belajar main tenis lapangan. Di olahraga tenis lapangan aing bener-bener pemula yang belom bisa main tenis sama sekali. Aing percaya di luar sana, sekarang atau nanti, suatu saat akan ada orang yang perlu untuk liat gimana seorang manusia yang pengen bisa main tenis lapangan, yang jatuh cinta sama olahraga tenis lapangan dan baru mau mulai untuk belajar main tenis lapangan. Dari pengalaman aing prinadi, melihat dan mempelajari cara latihan seorang pemain tenis yang professional jauh lebih sulit dibandingkan dengan kalau kita melihat dan mempelajari bagaimana seorang pemula yang baru mulai latihan. Alasannya adalah karena orang yang baru mau mulai latihan itu punya perspektif yang sama sama aing yang saat ini baru mulai latihan main tenis juga.


Minggu, 09 Oktober 2022

Inovasi dan Sudut pandang


    Cara manusia beraktivitas di masa kini, tentu jauh berbeda dengan cara berktivitas manusia di masa lalu. Seiring dengan perkembangan zaman, manusia menciptakan hal baru yang kemudian hal baru tersebut mempengaruhi aktivitas manusia itu sendiri. Berawal dari kebutuhan alami manusia yaitu makan dan minum sampai dengan kebutuhan tidak terlalu penting yang bersifat rekreasional. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manusia bekerja dengan berbagai cara. Kemudian manusia menciptakan berbagai inovasi untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Mulai dari berburu hewan untuk dimakan, kemudian manusia menciptakan ide baru dengan berternak dan berladang dengan segala peralatan pendukungknya. Tentu ide baru tersebut semata untuk membuat manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan lebih mudah. Kemudian sampai dengan saat ini, manusia masih terus berinovasi untuk menemukan cara maupun alat baru yang lebih efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhannya. Hingga akhirnya dalam memenuhi kebutuhan makan yang pada awalnya memerlukan begitu banyak energi dengan cara berburu di alam liar, kemudian bergeser pada konsep berternak dan bercocok tanam, saat ini dengan berkembangnya teknologi yang begitu pesat, untuk mendapatkan makanan tidak lagi memerlukan energi yang begitu banyak seperti dulu.

    Cara manusia beraktivitas, berkembang begitu sporadis hingga pada hal-hal yang pada dasarnya tidak terlalu penting atau yang sifatnya hanya untuk kesenangan atau bahkan hanya untuk memenuhi hasrat keinginannya saja. Kali ini saya ingin mengajak kita semua untuk merenungkan hal ini. Manusia pada akhirnya berlomba-lomba untuk menjadi yang terdepan dalam menciptakan terobosan-terobosan baru dalam memenuhi kebutuhannya. Semua penjelasan di atas berujung pada pertanyaan, apakah dengan adanya ide-ide yang diciptakan oleh manusia tersebut, sejatinya membuat manusia lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya atau malah sebaliknya? Kalau memang ide atau inovasi yang diciptakan oleh manusia tersebut membuat manusia hidup menjadi lebih mudah, tentu pertanyaan di atas akan menjadi seperti lelucon tidak lucu yang dapat dengan mudah ditebak. Namun, realitas saat ini membuktikan bahwa dari begitu banyak ide atau inovasi yang manusia ciptakan, tidak sedikit yang pada akhirnya membuat manusia itu sendiri lebih menderita dan lebih kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya. Tidak sedikit juga ide dan inovasi yang diciptakan manusia justru merusak alam yang merupakan sumber kehidupan manusia itu sendiri untuk memnuhi kebutuhan hidupnya.

    Pada tulisan ini, saya ingin memberikan masukan atau kritik kepada para manusia hebat di luar sana untuk sadar dan kembali merenungkan apa yang telah dan akan kita lakukan. Apakah yang kita lakukan memberikan manfaat atau malah sebaliknya. Segala sesuatu pasti dapat dipahami dari berbagai sudut pandang. Pada satu sudut pandang, ide atau inovasi yang diciptakan manusia terasa, terlihat atau terdengar memberikan manfaat, namun terkadang ketika kita melihat dari sudut pandang yang berbeda ide tersebut mungkin memiliki sejumlah hal yang merugikan bagi lingkungan maupun manusia itu sendiri.

    Di waktu luang yang akan datang, saya akan mencoba untuk lebih banyak membuat tulisan mengenai berbagai peristiwa dengan menggunakan berbagai sudut pandang. Suatu peristiwa mungkin terasa seperti memiliki satu atau banyak nilai seperti baik atau buruk, benar atau salah, manis atau pahit dan sebagainya. Penilaian atas suatu peristiwa tersebut tentu akan berbeda jika dilihat dari berbagai sudut pandang. Ketika sejumlah individu mengamati suatu peristiwa, tentu diantara mereka akan ada perbedaan pendapat dalam menilai peristiwa tersebut. Perbedaan tersebut dapat diakibatkan oleh Sudut pandang seseorang dalam melihat suatu peristiwa. Bahkan, dalam satu sudut pandang yang sama pun sangat mungkin terjadi perbedaan pendapat di antara individu. Perbedaan penilaian atas suatu peristiwa tersebut tentu merupakan suatu hal yang sangat wajar dan kita harus menghormati penilaian atau pendapat yang mungkin berbeda dengan kita. Setiap individu tentu memiliki latar belakang yang berbeda-beda yang mungkin menjadi alasan dari adanya perbedaan penilaian atas suatu peristiwa. Terkadang perbedaan pendapat mengakibatkan kondisi yang kurang nyaman. Namun, sejatinya dari perbedaan tersebut justru akan menciptakan suatu kekuatan bagi kita untuk dapat melihat sesuatu dengan lebih cermat.


Selasa, 28 Juni 2022

Ballerina UTARA Hutan Karet

Matahari menyeringai memancarkan cahayanya dari sudut 45 derajat, angin berhembus perlahan menggetarkan dedaunan di atas barisan pohon karet yang berimbun dengan simetris. Sebuah tempat yang biasa dikunjungi sepasang penari balet untuk berbincang dan bersantai berdua setelah lelah berlatih. 

"Karina" Andi menyeru sambil mendekati Karina yang sedang terbaring dibawah pohon besar di atas bukit di arah UTARA Hutan Karet. 

Karina membangkitkan tubuhnya yang semampai. Sambil mengusap pipinya yang berlinang, Ia berjalan perlahan meninggalkan Andi tanpa mengucapkan sepatah kata. Hanya wangi tubuhnya yang tertiup angin menjawab seruan Andi.

Andipun membuntuti langkah Karina yang mengacuhkan dirinya.

"Maafkan aku Rin, aku hanya ingin melakukan hal yang benar" Andi memelas mengharapkan Karina dapat mengerti dan memahami tindakan yang telah ia lakukan.

Karina dan Andi adalah sepasang sahabat yang sudah berteman sejak kecil. Mereka berdua adalah sepasang penari balet. Sudah banyak sekali pentas dan kompetisi mereka lalui bersama. Hingga di Bulan Oktober tanggal 21 mereka dijadwalkan akan pentas pada sebuah acara yang sangat mewah. 

"An kamu bilang katanya kamu mau ngomong sesuatu? aneh banget, kenapa gak di chat aja sekalian tadi malem? ada apa An? kamu baik-baik aja kan? minggu depan kita perform loh An" tanya Karina terheran-heran sambil menapakan kedua telapak tangannya di pipi kanan dan kiri Andi.

"Dari umur sembilan tahun kita berteman sampai sekarang kita kuliah udah mau masuk semester III kita selalu bersama Rin, bertahun-tahun aku memendam perasaan ini, aku tau yang aku lakuin sekarang akan mengubah semuanya, semua yang telah kita lalui bersama, Aku cinta sama kamu Rin" ucap Andi sambil menggenggam kedua tangan Karina yang menempel jahil di pipinya.

Karina menarik tangannya, tanpa bersuara ia langsung berlari ke UTARA Hutan Karet

Karina sesungguhnya memiliki perasaan yang sama seperti Andi, mereka saling menyayangi dan saling mencintai, saling melengkapi di setiap ada kesulitan dan selalu berbagi keceriaan di setiap ada kebahagiaan. mereka selalu berbagi cerita, canda dan tawa bersama. Namun mereka tidak pernah berani untuk mengejawantahkan perasaan yang selama ini bersemi di dalam sanubari mereka berdua. Mereka secara tersirat sudah memahami apa sesungguhnya hubungan yang selama ini mereka lalui, perasaan saling memiliki satu sama lain yaitu cinta. Sebuah hubungan yang secara alami terbentuk dengan isyarat-isyarat cinta yang tak pernah terucap, sampai akhirnya, di hutan karet tempat mereka berkasih kalimat itu terucap oleh Andi. Ada sesuatu yang menjadi alasan selama ini mereka tidak pernah membahas perasaan dan status hubungan mereka. Alasan itu adalah mereka terlahir dari keluarga yang berbeda, itula alasan mengapa cinta yang bersemi diantara mereka tak akan pernah bisa berperi...