Selasa, 25 Oktober 2022

Terima kasih untuk yang tidak terkasih

    Aing baru aja mengalami peristiwa yang membuat aing terenyuh. Ada seseorang yang membantu aing, seseorang yang membuat urusan aing jadi ringan, seseorang yang menyelamatkan aing dari konsekuensi yang sebenarnya adalah buah dari perbuatan aing sendiri. Padahal, sebelumnya aing sudah menerima dan siap untuk menanggung konsekuensi itu dengan sepenuh hati dan aing udah bener-bener melakukan persiapan untuk menanggung konsekuensi tersebut.

    Peristiwa ini membuat aing berfikir tentang bagaimana cara berterima kasih dengan pantas kepada orang yang rela untuk berkorban demi aing, yang begitu peduli dengan hidup aing. Dan aing merasa, kayaknya, untuk saat ini, aing belum punya kapasitas untuk bisa membalas kebaikan yang dilakukan orang tersebut. yang bisa aing lakukan cuma bilang terima kasih. Kemudian aing merasa bahwa, selama ini, ternyata ada orang yang aing sendiri merasa bahwa aing gak pernah ngasih sesuatu apapun ke dia, aing gak pernah bantu dia dan gak pernah berbuat sesuatu yang spesial buat dia, tapi ternyata orang yang aing perlakukan dengan biasa ini, adalah orang yang memberikan sesuatu yang sangat-sangat berarti buat aing, sesuatu yang bener-bener aing butuhkan. Demi apapun, aing merasa kayaknya aing gak akan mampu balas kebaikan dari orang ini. Bahkan, aing ngerasa, kadang aing kurang menghargai orang ini.

    Dari peristiwa ini aing belajar lagi bahwa memang benar, kadang apapun itu, yang kita anggap biasa-biasa saja atau yang kita anggap kurang berarti dan kurang berharga bagi kita, justru adalah sesuatu yang punya nilai sangat berharga, justru sebenernya dia lah yang harusnya kita hargai, justru mereka yang kita perlakukan biasa aja adalah orang atau sesuatu yang luar biasa dalam hidup kita. Jadi, aing berharap setelah ini, aing bisa lebih sadar tentang sesuatu yang sebenarnya harus aing hargai, yang sebenarnya punya nilai yang sangat berharga dalam hidup aing.

    Setelah dipikir-pikir lagi. Terkadang, orang yang aing berikan perhatian lebih, atau orang yang aing perlakukan dengan spesial justru tidak terlalu menghargai aing. Mereka yang aing perdulikan atau aing kasihani, kadang gak terlalu perduli dengan aing. Justru, mereka yang kurang aing perdulikan adalah orang yang lebih peduli dengan aing.

    Pesan untuk orang baik yang aing maksud di atas, untuk saat ini mungkin aing cuma bisa berterima kasih secara lisan. Aing pengen kalian tau kalau apa yang kalian lakukan sangat berarti bagi aing. Untuk sekarang aing belum punya kapasitas untuk bisa mempersembahkan sesuatu yang pantas dan setimpal dengan apa yang kalian berikan untuk aing. Tapi aing gak akan pernah lupain kebaikan kalian. Aing berharap suatu saat nanti aing bisa mempersembahkan sesuatu yang juga bermanfaat untuk kalian. Aing juga percaya kalaupun aing gak akan pernah mampu untuk melakukan kebaikan untuk kalian, Tuhan akan memberikan kebaikan lewat perantara yang lain untuk kalian. 

Kesimpulan dari peristiwa ini adalah akhirnya aing menyadari bahwa:

  1. Ternyata aing belum mampu untuk bisa berterima kasih dengan atas kebaikan yang orang lain lakukan. Sehingga, setelah ini aing harus lebih semangat untuk terus meningkatkan kapasitas diri aing supaya kemudian aing mampu untuk memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk mereka;
  2. Orang yang tidak terlalu kita pedulikan, terkadang justru adalah orang lebih peduli dengan diri kita dibandingkan dengan orang yang kita pedulikan. So, kedepannya aing harus meningkatkan kesadaran aing atas orang-orang disekitar aing yang kurang begitu aing pedulikan. Kemudian aing harus lebih peduli lagi kepada mereka;

Tidak ada komentar:

Posting Komentar