Selasa, 25 Oktober 2022

Ini tentang cinta

Aing percaya cinta terbesar yang ada di dunia ini adalah cinta dari Tuhan, Sang Pencipta, kepada seluruh ciptaanNya. Cinta sejati yang tidak dipengaruhi oleh kondisi apapun. Cinta sejati yang memancar setiap saat tanpa menghiraukan apapun yang dilakukan oleh yang dicinyaiNya. Kemuian, setelah Cinta dari sang Maha Cinta, diantara pecinta yang paling agung di dunia ini adalah Cinta Sang Nabi pada umatnya yang ia berikan perhatian begitu besar bahkan untuk umat yang lahir sangat jauh melampaui ruang dan waktu setelah masa hidupnya hingga sampai pada kita yang hidup di masa sekarang dan hingga umatnya di kemudian hari sampai berakhirnya waktu. Cinta yang murni juga datang dari seorang Ibu dan ayah pada anaknya, cinta orang tua pada sang buah hati. Semua cinta itu kita rasakan setiap saat, setiap waktu berjalan dalam hidup kita.

Cinta sejati yang kita rasakan dari Sang Pecinta itu, terkadang secara tidak disadari kita sepelekan dan tidak kita berikan penghargaan yang pantas. Padahal, tanpa cinta dari Sang Pecinta, kita tidak akan bisa menjadi seperti diri kita saat ini. Kita harus selalu ingat dan sadar betapa berharganya cinta dari mereka yang telah persembahkan Cinta pada diri kita. Mereka mempersembahkan cinta dalam berbagai wujud untuk kita yang mereka cintai. Sesuatu yang kita rasakan setiap saat, cinta yang tanpa mengharapkan apapun dari diri kita. Apapun yang kita lakukan, mereka tetap mencintai kita dengan sepenuh hati.

Aing berharap aing juga bisa menjadi seseorang yang bisa memberikan cinta. Meskipun rasanya tidak mungkin aing bisa menyamai besarnya Cinta dari para pecinta tersebut. Aing berharap aing selalu berusaha mempersembahkan cinta dengan segenap jiwa dan raga untuk mereka yang aing cintai dan mereka yang cinta kepada aing. Cinta yang tanpa syarat, tanpa alasan dan tanpa pengaruh dari apapun.

Ketika aing jatuh cinta pada seseorang, aing sering kali mengharapkan orang yang aing cintai itu juga mencintai aing, aing mengharapkan balasan atas cinta yang aing berikan kepada orang yang aing cintai tersebut. Aing rasa, disinilah awal terjadinya guncangan yang sampai sekarang terkadang rasanya masih sangat kuat. Aing sudah menyadari bahwa cinta sejati itu seperti cinta dari Sang Maha Cinta pada mahluknya. Cinta yang bahkan ketika yang dia cintai mengkhianatiNya, Cinta dari Sang Maha Cinta tetap ada dan tetap terasa dengan begitu nyata.

Aing pernah baca Novel berjudul Sang Nabi karya Kahlil Ghibran, sastrawan asal Libanon. Di novel tersebut ada bahasan tentang cinta yang kira-kira punya makna sebagai berikut. Ketika Cinta datang menghampirimu, ikutilah meskipun harus melewati jalan yang terjal dan berliku. Dan ketika sayap cinta merangkulmu, berpeganganlah meskipun belati yang tersembunyi dibalik sayap itu, mungkin menusuk dadamu. Dan ketika cinta bercerita, dengarkanlah dan percayalah dengan cinta, meskipun bisikannya memporak-porandakan mimpimu bagaikan badai menerjang taman yang indah. Sebagaimana cinta dapat memahkotaimu, pun cinta dapat menyalibmu. Sebagaimana ia menumbuhkanmu, pun ia memangkasmu. 

Untuk sekarang aing percaya cinta itu luas. Sebagian orang, dimahkotai oleh cinta dan sebagian lainnya mungkin merasa tersalib oleh cinta. Dimahkotai atau pun di salib, dengan cinta, orang tersebut akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar